Ir. Soekarno
Ir. Soekarno terkenal sejak dia menjadi anggota Jong Java, yakni suatu organisasi kepemudaan yang didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo pada 7 Maret 1915 di STOVIA, kemudian pada tahun 1926 Ir. Soekarno mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) yang merupakan cikal bakal Partai Nasional Indonesia.
Pada tahun 1929, PNI ditangkap Belanda dan dijebloskan ke Penjara Banceuy. Tahun 1930 Ir. Soekarno membacak pleidoinya yang fenomenal yang bertajuk Indonesia Menggugat hingga akhirnya beliau dibebaskan pada 1931.
Pada tahun 1932, Ir. Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia atau Pertindo, yakni parta pecahan PNI. Dalam masa keikutsertaannya tersebut, beliau kembali diasingkan ke Flores. Tahun 1938 hingga 1942, Ir. Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu.
Istri yang dinikahi oleh Ir. Soekarno adalah:
Siti Oetari Tjokroaminoto
Inggit Garnasih
Fatmawati
Hartini
Kartini Manoppo
Haryati
Ratna Sari Dewi / Naoko Nemoto
Yurike Sanger
Heldy Djafar
Anak yang dimiliki Ir. Soekarno:
Guntur Soekarnoputra, dari ibunda Fatmawati
Megawati Soekarnoputri, dari ibunda Fatmawati
Rachmawati Soekarnoputri, dari ibunda Fatmawati
Sukmawati Soekarnoputri, dari ibunda Fatmawati
M. Guruh Irianto Soekarno Putra, dari ibunda Fatmawati
Karina Kartika Sari Dewi Soekarno, dari ibunda Ratna Sari Dewi
Totok Suryawan Soekarnoputra, dari ibunda Kartini Manoppo
Drs. Mohammad Taufan Soekarnoputra, M.A., dari ibunda Hartini
Bayu Soekarnoputra, dari ibunda Hartini
Ayu Gembirowati, dari ibunda Haryati
Berikut adalah perjalanan karir Ir. Soekarno secara singkat:
Aktivis Tri Koro Dharmo (1916)
Aktivis Jong Java (1918)
Penulis di Harian Oetama Hindia
Pendiri Algemene Studie Club (1926)
Aktivis di Partai Nasional Indonesia (!927)
Aktivis Partai Indonesia (1932)
Presiden Republik Indonesia Pertama (1945 – 1976)
Pada tanggal 16 Agustus 1945 terjadi Peristiwa Rengasdengklok yakni peristiwa Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta dibujuk oleh para pemuda untuk bergegas ke asrama Pembela Tanah Air (PETA) di Rengasdengklok. Pemuda-pemuda tersebut ialah Soekarni, Wikana, Singgih, dan Chairul Saleh.
Mereka menuntut Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun awalnya Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta menolak dengan alasan masih menunggu kejelasan mengenai penyerahan Jepang.
Namun setelah Jepang benar-benar menyerah pada Sekutu, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta segera bergegas untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, yakni di tanggal 17 Agustus 1945. Itulah mengapa Ir. Soekarno disebut sebagai Bapak Proklamator.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat PPKI untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian di tanggal 19 September 1945, Ir. Soekarno berhasil menyelesaikan peristiwa Lapangan Ikada yang mana ada 200 ribu rakyat Jakarta bentrok dengan pasukan Jepang bersenjata lengkap.
Ir. Soekarno berhasil menyelesaikan peristiwa tersebut tanpa pertumpahan darah. Sekutu pun akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia secara de facto setelah bertemu dengan Ir. Soekarno.
Label: Berita