Budaya Denmark Bagi Yang Jomblo
Tradisi unik bagi mereka yang jomblo atau belum menikah di usia 25 tahun, yang dikenal sebagai "mandi kayu manis". Teman dan keluarga akan menaburkan bubuk kayu manis atau bubuk merica pada orang tersebut, kadang setelah menyiramnya dengan air, sebagai cara lucu untuk merayakan status lajang mereka.
Detail Tradisi:
Usia: Tradisi ini berlaku untuk orang yang masih lajang saat berulang tahun ke-25.
Perayaan: Bukannya sedih, tradisi ini justru merupakan cara lucu untuk merayakan status lajang.
Tindakan: Orang yang belum menikah akan dilumuri atau disiram dengan bubuk kayu manis atau merica.
Asal Usul: Tradisi ini dikatakan berasal dari masa ketika para penjual rempah sering bepergian dan belum menikah karena status pekerjaan mereka.
Kenapa Terjadi: Ini adalah cara masyarakat Denmark merayakan ulang tahun ke-25 seseorang yang belum menikah, meskipun mungkin terlihat seperti hukuman.
Label: Budaya
Seijin Shiki Upacara Tanda Kedewasaan
Jepang punya tradisi unik bernama Seijin Shiki atau Hari Kedewasaan (Seijin no Hi). Ini adalah upacara tanda kedewasaan di Jepang.
Seijin Shiki bukan sekadar perayaan biasa. Ritual ini bermula sejak abad ke-8, ketika pangeran Jepang menandai kedewasaan dengan jubah baru dan potongan rambut khas, sebagai simbol transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa.
Di Jepang, tradisi perayaan kedewasaan sudah dikenal sejak zaman kuno. Bagi laki-laki, tradisi ini disebut Genbuku, sementara bagi perempuan dikenal dengan nama Mogi.
Label: Budaya
HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Bertajuk GEMPITA
Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menyelenggarakan Pergelaran Wayang di halaman kompleks Kementerian Kebudayaan sebagai penutup rangkaian acara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia bertajuk GEMPITA (Gema Pelindungan Budaya Nusantara). Pertunjukan wayang kulit yang digelar semalam penuh ini menampilkan Dalang Ki Bagong Darmono dengan lakon Bima Kridha.
Turut hadir dalam pagelaran wayang di antaranya Anggota Komisi II DPR RI, Mohammad Toha; Sekretaris Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Wawan Yogaswara; Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual, Yayuk Sri Budi Rahayu; Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja; Ketua Umum Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENAWANGI), Bambang Soelistyo; Presiden Union Internationale de la Marionnette (UNIMA) Indonesia, Dimas Samudera; Ketua Persatuan Wayang Orang Indonesia (PEWANGI), Luluk Sumiarso; komunitas wayang di wilayah Jakarta, dan para pecinta wayang.
Label: Budaya