Meta Ray Ban Display
Meta Ray Ban Display
Meta, induk perusahaan media sosial Facebook dan Instagram, memperkenalkan jajaran kacamata pintar terbarunya, Rabu (17/9). Deretan kacamata pintar ini diklaim sebagai pintu masuk ke era kecerdasan buatan super atau superintelligence.
Deretan kacamata pintar itu diperkenalkan pada konferensi tahunan Meta Connect di Menlo Park, California. Dua kacamata pintar itu yakni Meta Ray-Ban Display dan Oakley Vanguard.
Meta Ray-Ban Display dilengkapi dengan layar digital terintegrasi. Peluncuran ini menjadi langkah besar bagi perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg dalam upayanya mengejar potensi kecerdasan super melalui teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan (AI).
Dalam acara itu, Zuckerberg memamerkan perangkat yang dirancang untuk membawa penggunanya ke dalam pengalaman augmented reality dan kecerdasan buatan yang lebih mendalam.
Kacamata pintar ini tidak hanya memungkinkan pengguna untuk tetap terhubung melalui notifikasi atau panggilan, tetapi juga diharapkan dapat mengubah cara berinteraksi dengan teknologi, memberi akses langsung ke AI yang mampu meningkatkan kemampuan komunikasi, memori, dan bahkan mempertajam indra.
"Kacamata adalah bentuk ideal untuk kecerdasan buatan pribadi," ujar Zuckerberg saat meluncurkan perangkat tersebut, melansir South China Morning Post, Kamis (18/9).
"Karena memungkinkan Anda tetap fokus pada momen saat ini sambil mengakses semua kemampuan AI yang membuat Anda lebih cerdas, membantu Anda berkomunikasi lebih baik, meningkatkan memori, mempertajam indra, dan banyak lagi," lanjut Zuckerberg.
Kacamata pintar ini dilengkapi dengan layar kecil di lensa kanan yang memungkinkan pengguna untuk melihat notifikasi dan melakukan tugas dasar lainnya, seperti menerima panggilan. Dibanderol dengan harga mulai dari US$799 (sekitar Rp13,25 juta), perangkat ini akan mulai dijual 30 September 2025.
Selain itu, Meta juga memperkenalkan versi terbaru dari lini Ray-Ban yang sebelumnya tidak memiliki layar. Perangkat baru ini menawarkan daya tahan baterai hampir dua kali lipat dari model sebelumnya dan dilengkapi dengan kamera yang lebih baik, dengan harga yang mulai dari US$379 (sekitar Rp6,2 juta).
Pintu masuk era kecerdasan super
Zuckerberg menggambarkan peluncuran ini sebagai bagian dari misi Meta untuk membawa dunia ke dalam era superintelligence, di mana kecerdasan buatan dapat melampaui kemampuan manusia. Dengan perangkat ini, Meta berharap bisa membawa pengguna lebih dekat dengan visi masa depan di mana AI dapat membantu meningkatkan berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Namun, Meta tidak sendirian dalam perlombaan ini. Perusahaan seperti OpenAI dan Google telah lebih dahulu meluncurkan model AI yang lebih maju.
Oleh karena itu, peluncuran kacamata pintar ini menjadi langkah strategis bagi Meta untuk memperkuat posisinya dalam industri yang semakin kompetitif.
Jitesh Ubrani, manajer riset untuk IDC Worldwide Mobile Device Trackers, mengatakan kesadaran konsumen tentang kacamata AI dengan layar mungkin masih terbatas.
"Tetapi itu akan berubah dalam 18 bulan ke depan ketika Meta, Google, dan pesaing lainnya mulai merilis produk serupa," ujarnya.
Kacamata ini diluncurkan di tengah sorotan tajam terkait kebijakan keamanan anak yang diterapkan Meta. Baru-baru ini, Meta mendapat kritik setelah chatbot-nya dilaporkan terlibat dalam percakapan kontroversial dengan anak-anak terkait topik seks dan ras.
Selain itu, ada kekhawatiran terkait dampak penggunaan teknologi virtual reality terhadap anak-anak.
Meski demikian, Zuckerberg tetap optimis bahwa kecerdasan buatan, terutama dalam bentuk kacamata pintar, bisa membawa dampak positif bagi masyarakat.
"Dengan kacamata ini, kita bisa membawa kemampuan AI langsung ke dalam kehidupan sehari-hari, membantu orang menjadi lebih cerdas tanpa mengorbankan momen berharga mereka," tuturnya.
Selain Ray-Ban Display, Meta juga memperkenalkan kacamata pintar baru bernama Oakley Vanguard. Ditujukan untuk para atlet, kacamata ini dilengkapi dengan integrasi ke platform kebugaran seperti Garmin dan Strava, memungkinkan pengguna untuk melihat statistik latihan secara real-time.
Dibanderol seharga US$499 (Rp8,2 juta), perangkat ini menawarkan daya tahan baterai hingga 9 jam dan akan tersedia mulai 21 Oktober 2025.
Label: Teknologi
Penelitian Benih Kelapa Sawit Kutai Timur
Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Mahyunadi menekankan perlunya penelitian benih kelapa sawit lokal yang disesuaikan dengan kondisi tanah di daerah, mengurangi ketergantungan pasokan benih dari Sumatera. Pesan ini beliau sampaikan saat pertemuan dengan tim Sustainable Landscape of Palm Oil Initiative (SLPI) Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) di Ruang Pelangi, Hotel Royal Victoria, pada Rabu (10 September 2025).
"Kalau bisa di Sumatera, kenapa tidak di Kutai Timur?" Mahyunadi mengatakan, mendorong upaya pencapaian swasembada dalam produksi benih kelapa sawit.
Saat ini, Kutai Timur masih sangat bergantung pada benih yang dibawa dari luar daerah, khususnya Sumatera. Mahyunadi menyoroti bahwa penelitian lokal memiliki potensi yang kuat untuk menghasilkan benih yang lebih adaptif dengan tanah dan iklim Kutai Timur. "Sejauh ini, tidak ada yang memprakarsai ide ini. Itu sebabnya saya mendesak Kutai Timur untuk mengambil langkah pertama. Jika penelitian dimulai, nantinya bisa dibiayai oleh APBD," kata Mahyunadi, Sabtu (13 September 2025).
Dia mengakui bahwa penelitian benih kelapa sawit adalah upaya jangka panjang, idealnya membutuhkan satu siklus tanam penuh 20-25 tahun untuk menilai kelangsungan hidup dan produktivitas tanaman. Namun, dengan riset dan teknologi yang terfokus, Mahyunadi optimistis hasil awal dapat dicapai lebih cepat. "Jika penelitian diarahkan dengan baik, dalam waktu lima tahun kami mungkin mulai memproduksi benih yang cocok untuk tanah Kutai Timur ," tambahnya.
Selain penelitian benih, pertemuan ini juga menegaskan kembali komitmen pemerintah daerah terhadap Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB), yang sejalan dengan strategi ekonomi hijau Kalimantan Timur dan kerangka kerja RAN KSB nasional. Forum Multi-Stakeholder Kutai Timur untuk Pembangunan Berkelanjutan (Formika) juga didesak untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, perusahaan, koperasi, dan masyarakat.
UNDP Indonesia memperkenalkan metodologi Effective Collaborative Action (ECA) untuk memastikan partisipasi inklusif dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Sebagai bagian dari agenda, tim UNDP SLPI juga akan melakukan kunjungan lapangan ke desa Muara Bengalon, Tepian Baru, dan Miau Baru untuk mengamati secara langsung tantangan yang dihadapi petani kecil dan mengeksplorasi inovasi lokal.
Dengan program penelitian benih lokal yang terencana dengan baik, Kutai Timur diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kelapa sawit, menjaga lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun industri kelapa sawit yang berkelanjutan dan mandiri
Label: Teknologi
SAMAN Siap Beroperasi Mulai Oktober 2025
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menghapus (take down) lebih dari 2,8 juta konten negatif sejak 20 Oktober 2024 hingga 16 September 2025. Dari jumlah tersebut, 2,1 juta konten di antaranya adalah konten perjudian.
Hal tersebut disampaikan oleh Alexander Sabar, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital. Alexander mengatakan bahwa judi online (judol) telah menimbulkan kerusakan serius di masyarakat.
"Mulai dari hancurnya keluarga, hilangnya harta benda, hingga runtuhnya masa depan generasi muda," ujarnya, dikutip dari keterangan resmi Komdigi.
Mengutip dari akun Instagram Indonesiago.id, sebanyak 2,1 juta konten terkait judi online yang diberangus tersebar di berbagai platform, mulai dari situs web hingga media sosial. Rinciannya adalah sebagai berikut:
1.932.131 konten di situs atau IP
97.779 konten dari platform file sharing
94.004 konten di platform Meta
35.092 konten di Google
17.417 konten di platform X
1.742 konten di Telegram
1.001 konten di TikTok
14 konten di Line
3 konten di toko aplikasi
Alexander menimbau agar masyarakat ikut aktif melaporkan konten terkait judi online melalui kanal resmi pemerintah.
Jika menemukan konten judi online, segera laporkan. Dengan kolaborasi pemerintah, platform digital, dan masyarakat, kita yakin ruang digital Indonesia dapat terjaga sebagai ruang yang sehat, produktif, dan mendukung kemajuan bangsa," ungkap Alexander.
Sistem SAMAN siap beroperasi penuh Alexander juga memberikan informasi terkini terkait kesiapan sistem moderasi konten bernama Sistem Analisis dan Monitoring (SAMAN). Komdigi telah membahas evaluasi penerapan SAMAN bersama 16 platform digital, termasuk TikTok, Google, dan Meta.
Alexander mengatakan bahwa SAMAN akan siap beroperasi penuh mulai Oktober 2025 untuk memperkuat pemberantasan judi online. Sebelumnya, SAMAN sudah beroperasi secara pilot selama setahun. "Dengan masukan dari para penyelenggara platform digital dan evaluasi internal, kami berharap sistem ini dapat berjalan dengan baik, menutup celah-celah yang ada dan bulan depan sistem SAMAN bisa berjalan secara penuh," kata Alexander.
Label: Teknologi
NGUYA FLNG Pencairan Gas Alam Terapung Milik China
Dalam bahasa Lingala Kongo, “Nguya” berarti kekuatan, energi, dan kemampuan untuk melaksanakan proyek secara efektif, yang mencerminkan pencapaian perusahaan melalui kemitraannya dengan Republik Kongo.
Eni mengumumkan peluncuran lambung fasilitas Gas Alam Cair Terapung (FLNG) Nguya di galangan kapal Wison di Nantong, Tiongkok. FLNG canggih ini akan memiliki kapasitas pencairan sebesar 2,4 juta ton per tahun (MTPA), dan akan melengkapi FLNG Tango yang telah beroperasi sejak Desember 2023 dengan kapasitas 0,6 MTPA, sehingga total kapasitas pencairan proyek LNG Kongo menjadi 3 MTPA pada akhir tahun 2025. Upacara peresmian dihadiri oleh Menteri Hidrokarbon Republik Kongo, Bruno Jean Richard Itoua.
Guido Brusco, Chief Operating Officer Eni untuk Sumber Daya Alam Global, mengatakan: “Kami merayakan tonggak sejarah ini bersama mitra kami sebagai bukti kolaborasi yang solid antara Eni dan Republik Kongo. Kami adalah yang pertama kali meyakini nilai gas Kongo, terutama untuk pembangkit listrik domestik, dan kemudian untuk ekspor. Dengan peluncuran lambung LNG Nguya yang sukses, Proyek LNG Kongo telah mencapai tonggak sejarah yang mengesankan, yaitu 40 juta jam kerja tanpa Cedera Waktu Hilang. Pencapaian ini menggarisbawahi kemajuan berkelanjutan proyek dalam meningkatkan nilai sumber daya gas Kongo, sekaligus memanfaatkan peluang lokal dan internasional untuk memberikan nilai lebih bagi para pemangku kepentingan kami.”
Peluncuran lambung kapal yang tepat waktu ini menegaskan kinerja time-to-market perusahaan yang terdepan di industri. Aktivitas penyelesaian untuk Nguya FLNG telah mencapai 80%, sementara keseluruhan waktu Fase 2—dari pemberian kontrak FLNG hingga peluncuran—diperkirakan akan memakan waktu kurang dari 3 tahun. Hal ini memanfaatkan pendekatan jalur cepat Eni yang memungkinkan pelaksanaan kegiatan rekayasa, konstruksi, dan komisioning secara lancar untuk mengembangkan proyek-proyek baru dengan cepat.
Nguya FLNG memiliki jejak karbon yang berkurang berkat desain dan teknologinya, serta pendekatan tanpa pembakaran, sejalan dengan strategi dekarbonisasi Eni.
• sumber:
- www.eni.com
Label: Teknologi